SISTEM ALAT GERAK / OTOT PADA MANUSIA
· Sistem Gerak
Gerak adalah suat u tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot , sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu mempu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang.
Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi, yang memerlukan energy dan melibatkan zat – zat kimia. Sistem gerak dapat mengalami gangguan akibat kelainan atau penyakit . saat ini , berbagai teknologi telah dikembangkan untuk mengatasi hal tersebut.
Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras osteon) dan tulang rawan (kartilago).
· Fungsi kerangka
1. Untuk menggerakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh.2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lemah, misalnya otak, jantung, dll.3. Tempat melekatnya otot-otot4. Tempat pembentukan sel darh merah dan sel darah putih5. Alat gerak pasif
a. Tulang Rawan :• Tulang rawan hanya mengandung sedikit zat kapur sehingga lunak.• Tulang rawan terdapat pada bayi, dan bagian-bagian tertentu pada kerangka dewasa.
b. Tulang Keras : Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari sedikit sel-sel, dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras. Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak(padat) dan tulang spons. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang panjang.
• Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah.• Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifise.
· PersendianPersendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih.Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Hubungan Sinartrosis• Sinkondrosis : antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan.Contoh :hubungan tulang rusuk dengan tulang dada.Hubungan ruas-ruas tulang belakang.• Sinfibrosis : kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.Contoh :Hubungan antar tulang-tulang tengkorak
2. Hubungan Diartrosis Hubungan antar tulang ini memunkinkan terjadinya gerak karena pada ujung-ujung tulang terdapat lapisan tulang rawan hyalin, yang dilumasi dengan cairan synovial, meliputi :
• Sendi Engsel, terdapat pada hubungan antara :o ruas-ruas jario sikuo lutut
• Sendi Putar, terdapat pada hubungan antara :o tulang hasta dengan pengumpilo tulang kepala dengan tulang atlas
• Sendi Pelana, terdapat pada hubungan antara :o Ruas-ruas jari dengan telapak kaki
• Sendi Peluru, terdapat pada hubungan antara :o tulang lengan dengan gelang bahuo tulang paha dengan gelang panggul
• Sendi Kaku, terdapat pada hubungan antara :o tulang-tulang pergelangan tangano tulang-tulang pergelangan kaki
· Kelainan Pada TulangKelainan tulang karena kebiasaan yang salah :• Lordosis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke depan• Kiposis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang• Skoliosis, tulang punggung yang bengkok ke kiri atau ke kanan
Kelainan tulang karena kekurangan gizi• Kekurangan zat gizi seperti vitamin D, zat kapur, dan fosfor, dapat menimbulkan gangguan proses pembentukan tulang.
Fraktura (patah tulang)Fisura (retak tulang)Arthritis (radang sendi)Memar
· Sistem Otot Jenis-jenis Otot• Otot Polos• Otot Lurik/otot rangka• Otot Jantung (miokardium)
Cara Kerja OtotDengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek (berkontraksi) dan mengendur (relaksasi)
Cara kerja otot dapat dibedakan :
· Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi.Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan atas.
· Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.Contoh : - otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah- otot-otot dada- otot-otot perut
A. TULANG
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
1. Jenis – jenis tulang
a. Tulang rawan (kartilago)
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak – anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis.Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.
1) Tulang Rawan Hialin
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
2) Tulang Rawan Elastik
Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk serat – serat elastic bergelombang . tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).
b. Tulang (osteon)
Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian – bagian sebagai berikut:
· Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
· Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
· Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
· Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
2. Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut Sistem Havers.
Berdasarkan matriksnya , jaringan tulang dibedakan sebagai berikut:
1. Tulang Kompak, merupakan tulang dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya tulang pipa
2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang – tulang pipih dan tulang – tulang pendek.
Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh, yaitu tulang pipa , tulang pipih, dan tulang pendek, selain itu ada pula tulang tak terbentuk.
a) Tulang pipa (tulang panjang)
Berbentuk tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain, contohnya adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengupil.
Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah disebut diafisis , kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.Pada anak – anak cakra epifisis berupa karti;ago yang mengandung osteoblas, sedangkan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah lagi tingginya cakra epifisis sudah sudah menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.
b) Tulang pipih
Tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat , contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
c) Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan hanya ditemukan pada pangkal kaki, pangkal lengan dan ruas – ruas tulang belakang.
d) Tulang tak berbentuk
Memiliki bentuk yang tertentu . tulang ini terdapat diwajah dan tulang belakang.
3. Fungsi Tulang
Tulang – tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai fungsi lain, yaitu:a. Memberi bentuk tubuhb. Melindungi alat tubuh yang vital,c. Menahan dan menegakkan tubuhd. Tempat perlekatan otote. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan posforf. Tempat pembentukan sel darahg. Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuning
'
4. Hubungan Antar Tulang
Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi, Struktur khusus tersebut dinamakan sendi.terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Mula – mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel –sel tulang , keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut sinoval.
a. Sinartrosis
Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tukang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sam sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis.Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.
Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan.
b. Amfiartrosis
Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.
c. Diartosis
Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi.Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.Diatrosis dicirikan sebagai berikut:
1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous.
2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan.
3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak.
4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.
Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut:
1) Sendi Peluru
Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.
2) Sendi Engsel
Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.
3) Sendi Putar
Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.
4) Sendi Ovoid
Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan, maju mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
5) Sendi Pelana atau Sela
Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.
6) Sendi luncur
Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.
· Sistem Gerak
Gerak adalah suat u tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot , sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu mempu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang.
Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi, yang memerlukan energy dan melibatkan zat – zat kimia. Sistem gerak dapat mengalami gangguan akibat kelainan atau penyakit . saat ini , berbagai teknologi telah dikembangkan untuk mengatasi hal tersebut.
Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras osteon) dan tulang rawan (kartilago).
· Fungsi kerangka
1. Untuk menggerakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh.2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lemah, misalnya otak, jantung, dll.3. Tempat melekatnya otot-otot4. Tempat pembentukan sel darh merah dan sel darah putih5. Alat gerak pasif
a. Tulang Rawan :• Tulang rawan hanya mengandung sedikit zat kapur sehingga lunak.• Tulang rawan terdapat pada bayi, dan bagian-bagian tertentu pada kerangka dewasa.
b. Tulang Keras : Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari sedikit sel-sel, dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras. Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak(padat) dan tulang spons. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang panjang.
• Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah.• Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifise.
· PersendianPersendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih.Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Hubungan Sinartrosis• Sinkondrosis : antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan.Contoh :hubungan tulang rusuk dengan tulang dada.Hubungan ruas-ruas tulang belakang.• Sinfibrosis : kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.Contoh :Hubungan antar tulang-tulang tengkorak
2. Hubungan Diartrosis Hubungan antar tulang ini memunkinkan terjadinya gerak karena pada ujung-ujung tulang terdapat lapisan tulang rawan hyalin, yang dilumasi dengan cairan synovial, meliputi :
• Sendi Engsel, terdapat pada hubungan antara :o ruas-ruas jario sikuo lutut
• Sendi Putar, terdapat pada hubungan antara :o tulang hasta dengan pengumpilo tulang kepala dengan tulang atlas
• Sendi Pelana, terdapat pada hubungan antara :o Ruas-ruas jari dengan telapak kaki
• Sendi Peluru, terdapat pada hubungan antara :o tulang lengan dengan gelang bahuo tulang paha dengan gelang panggul
• Sendi Kaku, terdapat pada hubungan antara :o tulang-tulang pergelangan tangano tulang-tulang pergelangan kaki
· Kelainan Pada TulangKelainan tulang karena kebiasaan yang salah :• Lordosis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke depan• Kiposis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang• Skoliosis, tulang punggung yang bengkok ke kiri atau ke kanan
Kelainan tulang karena kekurangan gizi• Kekurangan zat gizi seperti vitamin D, zat kapur, dan fosfor, dapat menimbulkan gangguan proses pembentukan tulang.
Fraktura (patah tulang)Fisura (retak tulang)Arthritis (radang sendi)Memar
· Sistem Otot Jenis-jenis Otot• Otot Polos• Otot Lurik/otot rangka• Otot Jantung (miokardium)
Cara Kerja OtotDengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek (berkontraksi) dan mengendur (relaksasi)
Cara kerja otot dapat dibedakan :
· Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi.Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan atas.
· Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.Contoh : - otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah- otot-otot dada- otot-otot perut
A. TULANG
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
1. Jenis – jenis tulang
a. Tulang rawan (kartilago)
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak – anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis.Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.
1) Tulang Rawan Hialin
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
2) Tulang Rawan Elastik
Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk serat – serat elastic bergelombang . tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).
b. Tulang (osteon)
Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian – bagian sebagai berikut:
· Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
· Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
· Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
· Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
2. Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut Sistem Havers.
Berdasarkan matriksnya , jaringan tulang dibedakan sebagai berikut:
1. Tulang Kompak, merupakan tulang dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya tulang pipa
2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang – tulang pipih dan tulang – tulang pendek.
Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh, yaitu tulang pipa , tulang pipih, dan tulang pendek, selain itu ada pula tulang tak terbentuk.
a) Tulang pipa (tulang panjang)
Berbentuk tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain, contohnya adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengupil.
Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah disebut diafisis , kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.Pada anak – anak cakra epifisis berupa karti;ago yang mengandung osteoblas, sedangkan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah lagi tingginya cakra epifisis sudah sudah menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.
b) Tulang pipih
Tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat , contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
c) Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan hanya ditemukan pada pangkal kaki, pangkal lengan dan ruas – ruas tulang belakang.
d) Tulang tak berbentuk
Memiliki bentuk yang tertentu . tulang ini terdapat diwajah dan tulang belakang.
3. Fungsi Tulang
Tulang – tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai fungsi lain, yaitu:a. Memberi bentuk tubuhb. Melindungi alat tubuh yang vital,c. Menahan dan menegakkan tubuhd. Tempat perlekatan otote. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan posforf. Tempat pembentukan sel darahg. Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuning
'
4. Hubungan Antar Tulang
Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi, Struktur khusus tersebut dinamakan sendi.terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Mula – mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel –sel tulang , keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut sinoval.
a. Sinartrosis
Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tukang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sam sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis.Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.
Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan.
b. Amfiartrosis
Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.
c. Diartosis
Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi.Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.Diatrosis dicirikan sebagai berikut:
1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous.
2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan.
3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak.
4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.
Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut:
1) Sendi Peluru
Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.
2) Sendi Engsel
Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.
3) Sendi Putar
Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.
4) Sendi Ovoid
Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan, maju mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
5) Sendi Pelana atau Sela
Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.
6) Sendi luncur
Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.